
Lampung (Bumi1.com) Paska adanya pemberitaan dari media online resolusinews.com yang berjudul “Heboh Parkir Motor Dirumah Sakit Aka Medika Sribhawono Dihitung 2000 Per 1 Jam” pihak Rs Aka Medika Sribhawono melalui bidang humasnya saat di temui Bumi1. com di ruang kerjanya pada Rabu (20/02/2020). Mengatakan sangat terharu.
Humas Rs Aka Medika Sribhawono Rahmat Marwanto saat dikonfirmasi berita yang tayang di resolusinews.com tentang keluhan biaya parkir oleh keluarga pasien saat berobat menjelaskan, pihak rumah sakit itu tidak mengelola parkir, karena dikelola oleh Pendor atau pihak ke tiga dari pihak rumah sakit atau disebut PT. Daya Dinamika Niaga.
Selanjutnya, untuk PT. DDN ini berkaitan dengan Pendor. Karena yang mengurusi parkir dan membawahi Security, Claening Service, Dapur serta segala macamnya. Dan itu tidak melekat atau bernaung pada Dompet Dhaufa di Rs Aka Medika Sribhawono, karena Pendor itu sebagai pelayanan Rs Aka Medika Sribhawono itu sendiri. “Ucap Rahmat saat memberikan penjelasan pada Bumi1.com di ruang kerjanya.
Rahmat, saat ditanyak terkait keluhan biaya parkir yang dikeluhkan keluarga pasien. Rahmat Humas Rs Aka Medika Sribhawono menjawab dan memaparkan, sebenarnya masalah biaya tarif parkir Eparking ini sudah di sosialisasikan dengan pihak Desa sebelum pelaksanaanya diterapkan. “Jelasnya.
Menurutnya, adanya parkir sistem Eparking ini akan mempermudah dan akan lebih aman karena menggunakan sistem elektronik, akan tetapi bagi masyarakat keluarga pasien yang belum memahami parkir seperti Eparking ini. Karena di Sribhawono yang ada hanya di Rs Aka Medika Sribhawono saja, tetapi di Lampung Timur sudah ada seperti di RSUD Sukadana, itu sudah lama yang paling duluan. “Yang jeles ini butuh penyesuwaian saja pada masyarakat. “Pungkasnya.
Sementara Dr. Sepesialis penyakit dalam Riski Darmawan sekaligus wakil Direktur rumah sakit Rs Aka Medika Sribhawono memaparkan untuk parkir Eparking ini sudah berjalan kurang lebih satu bulan ini yang resmi, kalau sama uji cobanya sudah dua bulan ini. Terkait keluhan hanya masyarakat saja yang sebagian belum paham atau memahami parkir Eparking seperti ini, kadang ada masyarakat yang langsung mau diangkat saat mau masuk, dan sudah banyak juga yang sudah tau sistem parkir Eparking ini.
Untuk biaya tarip, ada perjam dan ada juga tarif maksimalnya. Soal tarif perjam atau tarif maksimalnya, saya rasa yang paham yang membidanginya seperti Pendornya itu sendiri yang harus menjelakanya.”Ucapnya.
Selanjutnya, saya himbau pada pengelola parkir, untuk tarif harus disesuaikan kususnya disekitaran rumah sakit itu yang paling utama. Intinya untuk tarif parkir tinggal penyesuwaian saja pada masyarakat. “Tutupnya.
Dilain tempat, Norkoiri Alasri selaku Lider Admin parkir yang membawahi 3 orang saat dikonfirmasi tarif parkir Eparking mengatakan terkait pendapatan kita tidak boleh memberikan keterangan karena bukan kapasistas kami, yang jelas kepimpinan kami. Untuk tarif sesuai dengan tulisan tarif yang dipajang disini, untuk motor perjamnya 2 ribu kalau nambah jam hanya nambah 1 ribu perjamnya dan tarif maksimalnya 10 ribu untuk motor, mau nginep 1-3 tetap bayar 10 ribu biaya maksimalnya. Kalau untuk mobil 15 ribu.Jelasnya.(Erwan/red)